Sabtu kemarin, setelah seharian menghabiskan waktu dengan teman, selepas maghrib baru teringat aku sebenarnya harus membeli buku. Buku untuk bahan referensi skripsi yang sedang kugarap, dengan judul: "Pegetahuan Eco fashion pada Mahasiswa". Setelah berkali-kali konsul masih saja terasa ada yang kurang dari skripsi ku. Maka aku memutuskan untuk menyerah dan membeli saja membeli buku-buku import itu. Karna bahasan tentang Eco fashion memang masih jarang di Indonesia, jadilah aku harus rela mengeluarkan uang lebih untuk membeli buku import yang menghabiskan separuh dari uang gaji ku demi memenuhi teori tentang Eco fashion dalam skripsi. Meski tidak terlalu berhubungan dengan konsep eco-fashion ku, kuharap setelah membacanya nanti ada sesuatu yang dapat diambil (harus!).
Berbicara tentang buku, aku selalu teringat pada sahabatku yang tidak suka membaca. Jangankan membaca, melihat barisan kata-kata saja sudah membuat dia pusing (serius!). Tak heran skripsinya sudah 2 semester berjalan (itupun masih belum uji validitas...).
Sayang sebenarnya jika manusia tidak punya hobi membaca. Karena selain kata iklan-iklan masyarakat, bahwa 'Membaca adalah Jendela Dunia', membaca memang membebaskanmu dari belenggu kebodohan. Berbicara seperti ini bukan berarti aku sudah sangat pintar dan sudah melahap semua buku bacaan. Akupun masih sangat selektif dalam membaca buku. Hanya buku-buku yang masih sanggup ku cerna saja yang sudah kubaca, seperti buku tentang design, sejarah, sedikit ilmu kesehatan, dan kebudayaan. Buku-buku tentang Politik, Ekonomi, Agama dan pembahasan 'berat' lainnya masih dalam tahap belajar untuk mencerna :).
Berbekal dari pemikiran itulah aku bertekad untuk meningkatkan kualitas bacaan ku. Dan juga sedang menabung untuk bisa membangun perpustakaan mini kelurga. Agar anak-anak ku kelak tidak menjadi orang yang tidak suka membaca.
Berbicara tentang buku, aku selalu teringat pada sahabatku yang tidak suka membaca. Jangankan membaca, melihat barisan kata-kata saja sudah membuat dia pusing (serius!). Tak heran skripsinya sudah 2 semester berjalan (itupun masih belum uji validitas...).
Sayang sebenarnya jika manusia tidak punya hobi membaca. Karena selain kata iklan-iklan masyarakat, bahwa 'Membaca adalah Jendela Dunia', membaca memang membebaskanmu dari belenggu kebodohan. Berbicara seperti ini bukan berarti aku sudah sangat pintar dan sudah melahap semua buku bacaan. Akupun masih sangat selektif dalam membaca buku. Hanya buku-buku yang masih sanggup ku cerna saja yang sudah kubaca, seperti buku tentang design, sejarah, sedikit ilmu kesehatan, dan kebudayaan. Buku-buku tentang Politik, Ekonomi, Agama dan pembahasan 'berat' lainnya masih dalam tahap belajar untuk mencerna :).
Berbekal dari pemikiran itulah aku bertekad untuk meningkatkan kualitas bacaan ku. Dan juga sedang menabung untuk bisa membangun perpustakaan mini kelurga. Agar anak-anak ku kelak tidak menjadi orang yang tidak suka membaca.